

Institut Drawing Bandung atau IDB sendiri terbentuk di Yayasan Pendidikan Kebudayaan (YPK) atas usulan seniman seni rupa untuk menghidupkan aktifitas pelatihan seni rupa di Jawa Barat dan Bandung-khususnya. Setelah berproses, IDB secara resmi mengadakan kegiatan rutin. Untuk sementara ini kegiatan tersebut dijalankan secara sosial, lalu jika peminatnya meningkat maka akan dikelola secara profesional.
Pendiri IDB, Isa Perkasa, mengatakan latar belakang pendirian komunitas ini tak lepas dari sejarah Gedung Pusat Kebudayaan (GPK). Isa yang juga berposisi sebagai kurator di gedung kesenian yang dulu bernama Yayasan Pendidikan Kebudayaan (YPK) menuturkan bahwa dulunya gedung ini sebagai pusat studi drawing di Bandung.
Ada ratusan peserta yang tadinya akan dijadikan sebagai murid jika tidak karena pandemi Covid-19. IDB juga sudah menyiapkan konsep kegiatan yang mengajak para siswa SMP, SMA dan Mahasiswa untuk digiring ke wilayah kesenian, misalnya aktif menggelar pameran atau diskusi tentang menggambar. Meski demikian, sambil menunggu pandemi berakhir, IDB kini lebih aktif lagi bergerak di media sosial, termasuk beberapa kali menggelar pameran online untuk menggalang dana bagi seniman terdampak krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Saat ini IDB diperkuat 17 anggota.


